Minggu, 17 April 2016

Review Film Big Hero 6

        Pada kesempatan kali ini saya mendapat tugas dari dosen matakuliah Bahasa Indonesia 2 tentang membahas atau review sebuah film. Tema film pada tugas ini ditentukan yaitu film dengan tema, pendidikan, teknologi, manusia, keadilan, hukum, ketuhanan, dan politik. Kali ini saya akan membahas sebuah film dengan judul Big Hero 6. Film yang disutradarai Don Hall dan Chris Williams ini diluncurkan pada tahun 2014 berhasil mendapatkan rating yang tinggi. Selain alurnya yang bagus penulisan cerita yang dilakukan oleh Jordan Roberts dan timnya berhasil membuat penonton berdecak kagum. Selain mengagumkan film ini dapat membuat para penontonnnya menjadi sedih karena terdapat sebuah tragedi yang menyedihkan.
        Film animasi ini menggunakan beberapa aktor serta aktris untuk mengisi suara karakter-karakter pada film tersebut. Aktor tersebut adalah Scott Adsit mengisi suara karakter Baymax, Ryan Potter mengisi suara karakter Hiro, Daniel Henney mengisi suara karakter Tadashi, T.J Miller mengisi suara karakter Fred, Jamie Chung mengisi suara karakter Go Go, Damon Wayans Jr. mengisi suara karakter Wasabi, Genesis Rodriguez mengisi suara karakter Honney Lemon,  James Cromwell mengisi suara karakter Robert Callaghan, Alan Tudyk mengisi suara karakter Alistair Krei, Maya Rudolph mengisi suara karakter Cass dan lain-lain.
        Film animasi yang diproduksi oleh Disney ini menceritakan seorang saudara kakak-beradik yang tinggal bersama bibinya. Mereka tinggal bersama bibinya karena kedua orang tua mereka telah meninggal dunia sejak 10 tahun yang lalu. Hiro adalah seorang anak sekaligus adik yang cerdas berumur 13 tahun yang memiliki kebiasaan tak lazim yaitu mengikuti pertarungan robot illegal yang membuat kakaknya Tadashi menjadi kewalahan dalam merawatnya. Tadashi menginginkan adiknya bisa kuliah seperti yang diinginkan oleh kedua orang tuanya. Akhirnya Tadashi memiliki ide untuk membawa adiknya ke universitas tempat ia kuliah. Sebelum membawa adiknya ke universitas, Tadashi berpura-pura untuk mengantarkan adiknya ke turnamen robot illegal.
        Namun Tadashi tidak pernah mengantarkan adiknya ke turnamen tersebut, melainkan membawa adiknya ke universitas agar adiknya terhasut dan mau kuliah seperti yang diinginkan orang tuanya. Ide Tadashi berhasil, setelah ia menjumpai teman-teman dari Tadashi dan bertemu dengan Professor Callaghan seorang pencipta mekanisme robot yang digunakan Hiro untuk bertarung robot. Kemudian pada akhirnya Hiro mau kuliah. Namun Hiro harus membuat sebuah robot yang bisa membuat Professor Callaghan kagum pada acara “Pameran Mahasiswa”.
            Hiro pun berusaha membuat robot untuk acara tersebut, ia berusaha sekuat tenaga agar ia berhasil menciptakan sebuah robot yang bisa membuat dirinya kuliah di universitas tersebut. Akhirnya Hiro berhasil membuat sebuah robot dengan nama “Microbots” dan membuat Professor Callaghan terpukau dengan ciptaannya. Akhirnya Hiro pun diterima untuk kuliah di universitas tersebut.
            Tidak lama setelah itu terjadi tragedi yang tidak diduga-duga, setelah Hiro diterima, gedung universitas terbakar tiba-tiba, dan Professor Callaghan pun masih berada didalam gedung tersebut. Dengan sigap Tadashi langsung masuk kedalam untuk menolong Professor Callaghan. Secara tiba-tiba gedung tersebut meledak kemudian Tadashi dan Professor Callaghan meninggal dunia. Singkat cerita Hiro berusaha mencari tahu siapa yang menyebabkan gedung tersebut terbakar. Kemudian Hiro dibantu oleh teman-temannya untuk mencari tahu hal itu. Teman-teman Hiro menaruh curiga kepada Alistair Krei, karena Hiro sempat menolak tawarannya yang kemudian membuat Hiro serta teman-temannya curiga jika ia yang membakar gedung tersebut dan membuat kakaknya meninggal.
            Pada akhirnya Hiro serta teman-temannya mengetahui siapa yang menyebabkan gedung tersebut terbakar. Ternyata pelakunya adalah Professor Callaghan, betapa terkejutnya Hiro serta teman-temannya setelah mengetahui bahwa Professor Callaghan penyebab dari kebakaran tersebut. Professor sengaja melakukan itu dikarenakan ia ingin membalas dendam kepada Alistair Krei yang membuat putrinya terjebak pada dimensi lain, ia memerlukan robot ciptaan Hiro untuk mencari putrinya serta menghancurkan perusahaan milik Krei. Betapa marahnya Hiro terhadap Professor Callaghan, karena ia yang menyebabkan kakaknya meninggal dunia.
            Namun Hiro sadar, dengan cara apapun tetap tidak akan mengembalikan kakaknya ke dunia lagi. Kemudian Hiro beserta teman-temannya membantu Professor Callaghan untuk mengeluarkan putrinya dari dimensi lain. Hiro pun berhasil menyelematkan putri Professor Callaghan, namun ia harus merelakan Baymax yang hancur karena terbentur benda-benda keras pada saat menyelamatkan putri Professor Callaghan. Hiro sangat sedih karena ia telah kehilangan 2 orang yang ia cintai, yaitu kakaknya Tadashi dan Baymax seorang robot perawat yang diciptakan oleh Tadashi dan selalu ada disaat Hiro sedang kesusahan.
            Film ini mengandung tema keadilan, manusia serta ketuhanan. Pada film Hiro menyadari bahwa balas dendam tidak akan membuat orang yang ia cintai hidup kembali. Balas dendam seperti yang dilakukan oleh Professor Callaghan pun tidak ada gunanya, karena balas dendam tidak akan menyelesaikan masalah. Jika kita ingin menyelesaikan masalah, kita harus berusaha sekuat tenaga agar masalah tersebut bisa terselesaikan dengan baik. Kita sebagai manusia harus bisa menerima takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan dan juga kita harus bisa memaafkan orang yang melakukan kesalahan dengan diri kita.

            Banyak sekali makna yang terkandung didalam film ini. Film ini banyak mengajarkan kita tentang sebuah arti keikhlasan. Keikhlasan dalam menerima takdir serta keikhlasan dalam berbuat keadilan dengan sesama manusia. Kita juga diberitahu pada film bahwa betapa indahnya apabila kita bisa memaafkan kesalahan orang lain.



Referensi: 

0 komentar:

Posting Komentar