Pada
awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia masih relatif
sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan yang pesat.
Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini dan
dipastikan kedepannya akan terus semakin berkembang.
Akal manusia
telah mampu menjangkau hal-hal yang sebelumnya merupakan sesuatu yang tidak
mungkin. Pada jaman dahulu kala, mungkin orang akan menganggap mustahil kalau
manusia bisa menginjakkan kaki di bulan, tetapi berkat kemajuan dalam bidang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada pertengahan abad ke-20, pesawat Apollo
berhasil mendarat di Bulan dan Neil Amstrong merupakan orang pertama yang
berhasil menginjakkan kaki di Bulan.
Kemajuan
cepat dunia dalam bidang informasi dan teknologi dalam dua dasa warsa terakhir
telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi jangkauan pemikiran manusia
sebelumnya. Pengaruh ini terlihat pada pergeseran tatanan sosial, ekonomi dan
politik yang memerlukan keseimbangan baru antara nilai-nilai, pemikiran dan
cara-cara kehidupan yang berlaku pada konteks global dan lokal.
Selain itu,
dalam abad pengetahuan sekarang ini, diperlukan masyarakat yang berpengetahuan
melalui belajar sepanjang hayat dengan standar mutu yang tinggi. Sifat
pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai masyarakat sangat beragam dan
canggih, sehingga diperlukan kurikulum yang disertai dengan kemampuan
meta-kognisi dan kompetensi untuk berfikir dan belajar bagaimana belajar (learning
to learn) dalam mengakses, memilih dan menilai pengetahuan, serta mengatasi
situasi yang ambigu dan antisipatif terhadap ketidakpastian.
Perkembangan
dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, terutama dalam bidang transportasi
dan komunikasi telah mampu merubah tatanan kehidupan manusia. Oleh karena itu,
kurikulum seyogyanya dapat mengakomodir dan mengantisipasi laju perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik dapat mengimbangi dan
sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan dan
kelangsungan hidup manusia.
Dinegara-negara
industri diperkirakan bahwa mobilitas socio profesional akan lebih
menonjol selama dua dasawarsa yang akan datang dengan robotisasi cabang-cabang
industri tertentu. Misalnya, untuk General Motors diramalkan bahwa dalam waktu
sepuluh tahun robot-robot akan menggantikan manusia dalam 60.000 tempat kerja,
sedangkan di Renault, robot akan mengerjakan 12 tempat kerja dari tiap 100.
Jelas sekali
bahwa keadaan demikian akan mempengaruhi pendidikan. Pertama-tama pendidikan
harus menghadapi restrukturisasi lapangan kerja dimasa yang akan datang, yang
akan memberikan prioritas yang lebih besar kepada lulusan pendidikan tinggi,
dan selanjutnya akan dibutuhkan latihan kembali dari tenaga-tenaga kerja yang
ada.
Adapun
dinegara-negara berkembang, kemajuan IPTEK akan menuntut diciptakannya atau
diperkuatnya kemampuan ilmiah, yakni pembentukan iklim sosial yang kondusif
bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapannya,
popularisasi pengetahuan ilmiah, perbaikan pengajaran sains pada semua tahap
pendidikan, merangsang kreativitas pada pelajar-pelajar serta mendidik peneliti
dan teknisi dalam jumlah yang cukup.
*DAMPAK KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDIDIKAN
Kita melihat
adanya hubungan yang sangat erat antara pendidikan dengan (a) ilmu pengetahuan,
yakni eksplorasi yang terorganisasi mengenai alam semesta dan akumulasi
pengetahuan secara sistematis dan (b) teknologi, yakni penerapan yang
direncanakan dari pengetahuan itu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia.
Didalam
konteks sosial, kita lihat aspek-aspek tidak langsung dari hubungan tersebut,
yang penting bagi perkembangan masing-masing (pendidikan >< IPTEK).
Misalnya, suatu teknologi baru yang diintroduksikan dalam suatu proses produksi
dapat menimbulkan kondisi sosial ekonomi baru, pergeseran dalam permintaan
keterampilan kerja atau pengurangan jumlah tenaga kerja/jam kerja ataupun
kebutuhan akan bahan-bahan dan pelayanan baru. Bahkan berkembangnya nilai-nilai
dan gaya hidup baru. Selanjutnya, kondisi-kondisi baru ini dapat mempengaruhi
isi pendidikan dan metode mengajar, yang mungkin memerlukan rumusan tujuan
pendidikan lain, yang akhirnya dapat mengubah sistem pendidikan. Sebaliknya,
pendidikan merupakan faktor penting bagi kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan perkembangan ekonomi.
Untuk
mencapai perkembangan dan kemajuan dengan kemampuan endrogen hingga tercapai
kekuatan untuk menentukan diri sendiri serta dapat memelihara kelangsungan
pembangunan yang sehat, tidak hanya bergantung pada suatu lapisan ahli, tetapi
seluruh lapisan, maka masyarakat haruslah berpartisipasi dengan cara sendiri
dalam memanfaatkan IPTEK bagi pembangunan. Karena itu, pedidikan sains
sesungguhnya harus dilaksanakan untuk semua lapisan masyarakat. Bukan saja
untuk anak-anak di sekolah dasar dan menengah, tetapi juga bagi anak-anak dan
remaja diluar sekolah angkatan kerja, dan orang tua/dewasa yang sudah
berpendidikan untuk meng-up to date-kan informasi.
Istilah
“teknologi” dapat diartikan antara lain sebagai studi tentang teknik-teknik,
namun pada umumnya istilah tersebut dipakai untuk menerapkan perkembangan dan
penerapannya. Kegiatan manusia dalam teknologi ditujukan pada suatu tujuan dan
pada penyelesaian (pemecahan) setiap masalah yang menghalangi tercapainya
tujuan tersebut. Dan pada usaha itu manusia mempergunakan semua teknik dan
konsep-konsep ilmiah yang tersedia baginya.
Selanjutnya
juga disadari bahwa pengertian mengenai teknologi adalah sentral bagi
peninjauan kembali yang radikal tentang hubungan antara pendidikan sains dan
dunia kerja. Selanjutnya juga disarankan agar pada pendidikan nonformal,
pengajaran, dan latihan-latihan IPTEK haruslah erat hubungannya dengan
masalah-masalah dimasyarakat dan untuk memperluas/meningkatkan kerajinan dan
teknologi yang ada.
Istilah
“teknologi” dapat diartikan antara lain sebagai studi tentang teknik-teknik,
namun pada umumnya istilah tersebut dipakai untuk menerapkan perkembangan dan
penerapannya. Kegiatan manusia dalam teknologi ditujukan pada suatu tujuan dan
pada penyelesaian (pemecahan) setiap masalah yang menghalangi tercapainya
tujuan tersebut. Dan pada usaha itu manusia mempergunakan semua teknik dan
konsep-konsep ilmiah yang tersedia baginya.
Selanjutnya
juga disadari bahwa pengertian mengenai teknologi adalah sentral bagi
peninjauan kembali yang radikal tentang hubungan antara pendidikan sains dan
dunia kerja. Selanjutnya juga disarankan agar pada pendidikan nonformal,
pengajaran, dan latihan-latihan IPTEK haruslah erat hubungannya dengan
masalah-masalah dimasyarakat dan untuk memperluas/meningkatkan kerajinan dan
teknologi yang ada.
Selanjutnya,
ditonjolkan pula suatu isu bahwa pendidikan sains haruslah mengenal serta
memperhatikan kebudayaan tradisional. Haruslah mendorong adanya suatu hubungan
komplementer diantara kebudayaan internasional dengan kekuatan-kekuatan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan sebagai dasar pemikiran yang sangat
penting didalam reformasi pendidikan sains. Sebagai suatu pegangan untuk
memilih bahan/isi pendidikan sains dan teknologi dapat kita perhatikan
masalah-masalah yang menjadi fokus penelitian dalam dasawarsa-dasawarsa yang
akan datang serta bidang-bidang ilmu dan teknologi yang cenderung akan
berkembang cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional
mempunyai dampak yang besar pada perkembangan IPTEK nasional, sedangkan
kecenderungan arah perkembangan IPTEK dunia adalah dalam bidang-bidang sebagai
berikut:
- Semikonduktor, mikroelektronik, mikro prosesor, komputer
- Informatika
- Robotika
- IPTEK bahan-bahan (polymeer, keramik, logam-logam langka)
- Superkonduktivitas (metalurgi penghantar listrik)
- Teknologi ruang angkasa (proses-proses kimia/hayati dalam ruang tanpa robot, meteorologi, seismologi)
- Telekomunikasi
- Bioteknologi dan kerekayasaan genetika (dalam bidang kedokteran, pertanian, industri)
- Teknologi membran (ultrafiltrasi dan osmosis untuk desalinasi prosesing air limbah, pemurnian bahan)
- Energi alternatif (angin, surya, biomassa, selvoltaik)
- Kelautan (pertambangan laut, dan energi pasang surut: OTEC dan sebagainya)
IPTEK di
Indonesia dikembangkan untuk :
- Mengenal lebih dekat mendalam dan meningkatkan nilai tambah sumber-sumber daya alam dan pemanfaatannya dengan pengelolaan yang memperhatikan kelestarian dan lingkungannya.
- Menunjang industrialisasi yang mampu menghasilkan produk yang bermutu dan dapat memenuhi kebutuhan nasional serta mampu bersaing dipasaran internasional
- Meningkatkan mutu dan ketangguhan sektor pertanian
- Meningkatkan daya guna investasi teknologi yang telah ada untuk menunjang pembangunan yang berwawasan lingkungan
- Menggali ilmu baru dan mengembangkan teknologi baru dalam meningkatkan kemampuan IPTEK pada umumnya.
- Peningkatan kesadaran dan ketahanan berbangsa dan bernegara.
Pengembangan
dan penerapan IPTEK harus sejauh mungkin memenuhi kriteria ketepatgunaan, yakni
:
- Segi teknis dapat dilaksanakan
- Segi sosial akseptable
- Secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan, dan
- Secara ekologi tidak menurunkan kualitas hidup
Berdasarkan
pertimbangan diatas, beberapa kegiatan IPTEK yang diperkirakan akan mempunyai
peranan penting menjelang lepas landas adalah sebagai berikut:
- Teknologi pertanian untuk peningkatan kemampuan budidaya dan pengelolaan, dan khususnya teknologi lepas panen dan pengelolaan hasil pertanian diarahkan untuk mengurangi kerugian, meningkatkan mutu dan nilai tambah
- Masalah air dan lingkungan, demikian pula masalah kependudukan akan meminta perhatian IPTEK yang lebih besar lagi.
- Pengolahan bahan kimia, bahan industri dan energi diarahkan untuk mendayagunakan sumber daya alam yang mencukupi kebutuhan industrialisasi, dan meningkatkan nilai tambah komoditi ekspor
- Masalah-masalah kelautan dengan souverenitas perairan di Indonesia (ZEE) meminta masukan IPTEK yang lebih besar dan tinggi mutunya untuk pemanfaatan seoptimal mungkin
- Masalah-masalah komunikasi (telekomunikasi, transportasi, dll) akan meminta bukan hanya penggunaan teknologi canggih tetapi pula perawatan dan penguasaannya.
- Desain, rekayasa, dan bidang konstruksi diarahkan untuk meningkatkan kemandirian dalam pembangunan fisik serta pembangunan industri
- Pengolahan dan penyebarluasan informasi diarahkan untuk memonitor dan mengadakan evaluasi keberhasilan pembangunan. Teknologi informasi tersebut akan diperlukan pula dalam industri jasa, yang mempunyai peranan penting dimasa yang akan datang
- Masalah-masalah sosial budaya sehubungan dengan persyaratan bagi pembangunan maupun sebagai dampak-dampak pembangunan perlu penanganan dengan lebih berbobot didalam IPTEK serta konsepsional
- Masalah-masalah pengelolaan hankamnas akan memerlukan penanganan dengan bobot IPTEK yang jauh lebih besar.
Untuk
mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat
dipertanggungjawabkan. Rumusan 4 (empat) nilai luhur pembangunan Iptek
Nasional, yaitu :
1. Accountable, penerapan Iptek harus
dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, lingkungan, finansial, bahkan
dampak politis
2. Visionary, pembangunan Iptek
memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi taktis dimasa kini,
tidak bersifat sektoral dan tidak hanya memberi implikasi terbatas.
3. Innovative, asal katanya adalah
“innovere” yang artinya temuan baru yang bermanfaat. Nilai luhur pembangunan
Iptek artinya adalah berorientasi pada segala sesuatu yang baru, dan memberikan
apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inovasi baru dalam upaya
inovatif untuk meningkatkan produktifitas.
4. Excellence, keseluruhan tahapan
pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik atau
berusaha menuju yang terbaik.
Pesatnya kemajuan
Iptek memerlukan penguasaan, pemanfaatan, dan kemajuan Iptek untuk memperkuat
posisi daya saing Indonesia dalam kehidupan global.
10.
Dampaknya dalam :
A.
Penyediaan Pangan
11.
Perkembangan IPTEK dalam bidang pangan
dimungkinkan karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang
pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas
unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman dan pengairan.
Namun di sisi lain perkembangan tersebut berdampak fatal, misalkan saja
penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama ternyata dapat menyebabkan
penyakit dalam tubuh manusia.
B.
Penyediaan Sandang
12.
· Pada
awalnya bahan sandang dihasilkan dari serat alam seperti kapas, sutra, woll dan
lain-lain
13.
· Perkembangan
teknologi matrial polimer menghasilkan berbagai serat sintetis sebagai bahan
sandang seperti rayon, polyester, nilon, dakron, tetoron dan sebagainya
14.
· Kulit
sintetik juga dapat dibuat dari polimer termoplastik sebagai bahan sepatu, tas
dan lain-lain
15.
· Teknologi
pewarnaan juga berkembang seperti penggunaan zat azo dan sebagainya.
C.
Penyediaan Papan
16.
· Teknologi
papan bersangkut paut dengan penyediaan lahan dan bidang perencanaan seperti
city planning, kota satelit, kawasan pemukiman dan sebagainya yang berkaitan
dengan perkembangan penduduk
17.
· Awalnya
bahan pokok untuk papan adalah kayu selanjutnya dikembangkan teknologi matrial
untuk mengatasi kekurangan kayu
18.
· Untuk
mengatasi kekurangan akan lahan dikembangkan teknologi gedung bertingkat,
pembentukan pulau-pulau baru, bahkan tidak menutup kemungkinan pemukiman ruang
angkasa.
D.
Peningkatan Kesehatan
5.
· Perkembangan
Imu Kedeokteran seperti : ilmu badah dan lain-lain
6.
· Penemuan
alat-alat kedokteran seperti : stetoskup, USG, dan lain-lain
7.
· Penemuan
obat-obatan seperti anti biotik, vaksin dan lain-lain
8.
· Penemuan
radio aktif untuk mendeteksi penyakit secara tepat seperti tumor dan lain-lain
9.
· Penelitian
tentang kuman-kuman penyakit dan lain-lain.
E.
Penyediaan Energi
12.
· Kebutuhan
akan energi
13.
· Sumber-sumber
energi
14.
· Sumber
energi konvensional tak dapat diperbaharui
15.
· Sumber
energi pengganti yang tak habis pakai
16. · Konversi energi dari satu bentuk kebentuk
yang lain.
Pendapat Saya:
Menurut saya
kemajuan pemabnagunan nasional terhadap IPTEK sangat lah berkaitan. Karena dinegara
maju tentu didukung dengan masyarakat yang cerdas. Karena dengan didukungnya
oleh masyarakat-masyarakat cerdas perkembangan teknologi sangat pesat karena
masyarakat cerdas bisa dengan mudah menciptakan teknologi-teknologi canggih
yang dapat membantu kinerja orang lain. Dimulai masyarakat perdesaan maupun
masyarakat perkotaan. Majunya suatu teknologi, tentu saja dapat mempercepat
kinerja yang ada, dengan cepatnya proses kinerja, maka bisa lebih memajukan suatu
negara. Dengan majunya suatu negara maka pembangunan nasional pun bisa cepat
teratasi, dengan dukungan dari negara luar pembangunan nasional pun bisa dengan
mudah mencapai keberhasilan.
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar