*Warsyan Salsabil
*29113233
*1KB08
PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat
dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan
hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan
dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok
manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa,
golongan dan sebagainya.
MASYARAKAT
PEDESAAN
Masyarakat
pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang
biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi
tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan
masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial
religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian
karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai
dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan
setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang
merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun
ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap
waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan
sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati,
mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan
bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang
menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
- Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
- Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
- Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya
Didalam
masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang
perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab
bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial.
Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
-
konflik
-
kontraversi
-
kompetisi
MASYARAKAT
PERKOTAAN
Masyarakat
perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih
ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda
dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat
kota yaitu :
- kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
- orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
- Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
- pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
- kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
- interaksi yang terjadi lebih banyak berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi
- pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
- perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
(*) PERBEDAAN
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
- Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnya didaerah desa. Penduduk yang tinggal didesa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
- Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
- Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
- Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota, kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu sendiri.
- Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dengan macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
- Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yang tinggi di dalam Diferensiasi Sosial.
- Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
Ada beberapa
perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan kota:
- pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.
- pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
- masyarakat perdesaan cenderung pada kelas tengah.
- ketentuan kasta dan contoh perilaku.
Mobilitas
Sosial.
Mobilitas
berkaitan dengan perpindahan yang disebabkan oleh pendidikan kota yg heterogen dan
terkonsentrasi nya kelembagaan-kelembagaan.
- banyak penduduk yg pindah kamar atau rumah
- waktu yg tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per-satuan
- berpergian setiap hari di dalam atau di luar kota
- waktu luang di kota lebih sedikit dibandingkan di daerah perdesaan Interaksi Sosial.
- masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya
- dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif
Pengawasan
Sosial
Di kota
pengawasan lebih bersifat formal, pribadi dan peraturan lebih menyangkut masalah
pelanggaran
Pola
Kepemimpinan
Menentukan
kepemimpinan di daerah perdesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas
pribadi dari individu dibandingkan dengan kota
Standar
Kehidupan
Di kota
tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan tersebut, di desa
tidak demikian
Kesetiakawanan
Sosial
Kesetiakawanan
sosial pada masyarakat perdesaan dan perkotaan banyak ditentukan oleh masing-masing
faktor yang berbeda
Nilai dan
Sistem Nilai
Nilai dan sistem
nilai di desa dengan di kota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara
dan norma yang berlaku
(*) Hubungan
desa dan kota
Masyarakat
pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu
sama lain. Bahkan terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena
saling membutuhkan
Kota
tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa
juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
sebaliknya,
kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga
menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh
orang desa.
Pendapat Saya:
Masyarakat
perkotaan dan pedesaan itu tidak bisa terpisahkan satu sama lain, karena
hubungan masyarakat perkotaan dengan pedesaan sangat erat. Walaupun memiliki banyal
perbedaan tetapi masyarakat perkotaan sangat membutuhkan masyarakat pedesaan,
karena masyarakat perkotaan sangat membutuhkan bahan-bahan pangan yang banyak
terdapat dipedesaan. Begitu juga sebaliknya masyarakat pedesaan juga sangat
membutuhkan masyarakat perkotaan, karena masyarakat pedesaan membutuhkan
konsumen ataupun materi yang didapat dari masyarakat perkotaan dari penjualan
bahan pangan. Selain itu masyarakat kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang
dibutuhkan masyarakat pedesaan.
Namun dari segi kekeluargaan,
masyarakat pedesaan lah yang sangat menonjol. Ini dikarenakan kehidupan
dipedesaan didasari kekeluargaan yang sangat baik dan saling membantu satu sama
lain tanpa mengharap imbalan. Sedangkan masyarakat perkotaan lebih sedikit yang
mendasari kehidupan kekeluargaan dikarenakan rutinitas yang padat serta sikap
acuh tak acuh satu sama lain. Yang menyebabkan kurangnya sikap kekeluargaan
pada masyarakat perkotaan adalah banyaknya penduduk yang memiliki perbedaan
yakni perbedaan sikap, bahasa, dan rutinitas sehari-hari sehingga waktu untuk
bersosialisasi dengan masyarakat sekitar sedikit dan juga dikarenakan
diperkotaan banyak penduduk yang merantau untuk mengadu nasib sehingga
menyebabkan kepadatan penduduk diperkotaan.
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar