This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Senin, 20 Januari 2014

Hubungan IPTEK Dengan Kemajuan Pembangunan Nasional



Pada awalnya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia masih relatif sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai penemuan teori-teori baru terus berlangsung hingga saat ini dan dipastikan kedepannya akan terus semakin berkembang.
Akal manusia telah mampu menjangkau hal-hal yang sebelumnya merupakan sesuatu yang tidak mungkin. Pada jaman dahulu kala, mungkin orang akan menganggap mustahil kalau manusia bisa menginjakkan kaki di bulan, tetapi berkat kemajuan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada pertengahan abad ke-20, pesawat Apollo berhasil mendarat di Bulan dan Neil Amstrong merupakan orang pertama yang berhasil menginjakkan kaki di Bulan.
Kemajuan cepat dunia dalam bidang informasi dan teknologi dalam dua dasa warsa terakhir telah berpengaruh pada peradaban manusia melebihi jangkauan pemikiran manusia sebelumnya. Pengaruh ini terlihat pada pergeseran tatanan sosial, ekonomi dan politik yang memerlukan keseimbangan baru antara nilai-nilai, pemikiran dan cara-cara kehidupan yang berlaku pada konteks global dan lokal.
Selain itu, dalam abad pengetahuan sekarang ini, diperlukan masyarakat yang berpengetahuan melalui belajar sepanjang hayat dengan standar mutu yang tinggi. Sifat pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai masyarakat sangat beragam dan canggih, sehingga diperlukan kurikulum yang disertai dengan kemampuan meta-kognisi dan kompetensi untuk berfikir dan belajar bagaimana belajar (learning to learn) dalam mengakses, memilih dan menilai pengetahuan, serta mengatasi situasi yang ambigu dan antisipatif terhadap ketidakpastian.
Perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, terutama dalam bidang transportasi dan komunikasi telah mampu merubah tatanan kehidupan manusia. Oleh karena itu, kurikulum seyogyanya dapat mengakomodir dan mengantisipasi laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga peserta didik dapat mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemaslahatan dan kelangsungan hidup manusia.
Dinegara-negara industri diperkirakan bahwa mobilitas socio profesional akan lebih menonjol selama dua dasawarsa yang akan datang dengan robotisasi cabang-cabang industri tertentu. Misalnya, untuk General Motors diramalkan bahwa dalam waktu sepuluh tahun robot-robot akan menggantikan manusia dalam 60.000 tempat kerja, sedangkan di Renault, robot akan mengerjakan 12 tempat kerja dari tiap 100.
Jelas sekali bahwa keadaan demikian akan mempengaruhi pendidikan. Pertama-tama pendidikan harus menghadapi restrukturisasi lapangan kerja dimasa yang akan datang, yang akan memberikan prioritas yang lebih besar kepada lulusan pendidikan tinggi, dan selanjutnya akan dibutuhkan latihan kembali dari tenaga-tenaga kerja yang ada.
Adapun dinegara-negara berkembang, kemajuan IPTEK akan menuntut diciptakannya atau diperkuatnya kemampuan ilmiah, yakni pembentukan iklim sosial yang kondusif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penerapannya, popularisasi pengetahuan ilmiah, perbaikan pengajaran sains pada semua tahap pendidikan, merangsang kreativitas pada pelajar-pelajar serta mendidik peneliti dan teknisi dalam jumlah yang cukup.
*DAMPAK KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI TERHADAP PENDIDIKAN
Kita melihat adanya hubungan yang sangat erat antara pendidikan dengan (a) ilmu pengetahuan, yakni eksplorasi yang terorganisasi mengenai alam semesta dan akumulasi pengetahuan secara sistematis dan (b) teknologi, yakni penerapan yang direncanakan dari pengetahuan itu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia.
Didalam konteks sosial, kita lihat aspek-aspek tidak langsung dari hubungan tersebut, yang penting bagi perkembangan masing-masing (pendidikan >< IPTEK). Misalnya, suatu teknologi baru yang diintroduksikan dalam suatu proses produksi dapat menimbulkan kondisi sosial ekonomi baru, pergeseran dalam permintaan keterampilan kerja atau pengurangan jumlah tenaga kerja/jam kerja ataupun kebutuhan akan bahan-bahan dan pelayanan baru. Bahkan berkembangnya nilai-nilai dan gaya hidup baru. Selanjutnya, kondisi-kondisi baru ini dapat mempengaruhi isi pendidikan dan metode mengajar, yang mungkin memerlukan rumusan tujuan pendidikan lain, yang akhirnya dapat mengubah sistem pendidikan. Sebaliknya, pendidikan merupakan faktor penting bagi kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan perkembangan ekonomi.
Untuk mencapai perkembangan dan kemajuan dengan kemampuan endrogen hingga tercapai kekuatan untuk menentukan diri sendiri serta dapat memelihara kelangsungan pembangunan yang sehat, tidak hanya bergantung pada suatu lapisan ahli, tetapi seluruh lapisan, maka masyarakat haruslah berpartisipasi dengan cara sendiri dalam memanfaatkan IPTEK bagi pembangunan. Karena itu, pedidikan sains sesungguhnya harus dilaksanakan untuk semua lapisan masyarakat. Bukan saja untuk anak-anak di sekolah dasar dan menengah, tetapi juga bagi anak-anak dan remaja diluar sekolah angkatan kerja, dan orang tua/dewasa yang sudah berpendidikan untuk meng-up to date-kan informasi.
Istilah “teknologi” dapat diartikan antara lain sebagai studi tentang teknik-teknik, namun pada umumnya istilah tersebut dipakai untuk menerapkan perkembangan dan penerapannya. Kegiatan manusia dalam teknologi ditujukan pada suatu tujuan dan pada penyelesaian (pemecahan) setiap masalah yang menghalangi tercapainya tujuan tersebut. Dan pada usaha itu manusia mempergunakan semua teknik dan konsep-konsep ilmiah yang tersedia baginya.
Selanjutnya juga disadari bahwa pengertian mengenai teknologi adalah sentral bagi peninjauan kembali yang radikal tentang hubungan antara pendidikan sains dan dunia kerja. Selanjutnya juga disarankan agar pada pendidikan nonformal, pengajaran, dan latihan-latihan IPTEK haruslah erat hubungannya dengan masalah-masalah dimasyarakat dan untuk memperluas/meningkatkan kerajinan dan teknologi yang ada.
Istilah “teknologi” dapat diartikan antara lain sebagai studi tentang teknik-teknik, namun pada umumnya istilah tersebut dipakai untuk menerapkan perkembangan dan penerapannya. Kegiatan manusia dalam teknologi ditujukan pada suatu tujuan dan pada penyelesaian (pemecahan) setiap masalah yang menghalangi tercapainya tujuan tersebut. Dan pada usaha itu manusia mempergunakan semua teknik dan konsep-konsep ilmiah yang tersedia baginya.
Selanjutnya juga disadari bahwa pengertian mengenai teknologi adalah sentral bagi peninjauan kembali yang radikal tentang hubungan antara pendidikan sains dan dunia kerja. Selanjutnya juga disarankan agar pada pendidikan nonformal, pengajaran, dan latihan-latihan IPTEK haruslah erat hubungannya dengan masalah-masalah dimasyarakat dan untuk memperluas/meningkatkan kerajinan dan teknologi yang ada.
Selanjutnya, ditonjolkan pula suatu isu bahwa pendidikan sains haruslah mengenal serta memperhatikan kebudayaan tradisional. Haruslah mendorong adanya suatu hubungan komplementer diantara kebudayaan internasional dengan kekuatan-kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan sebagai dasar pemikiran yang sangat penting didalam reformasi pendidikan sains. Sebagai suatu pegangan untuk memilih bahan/isi pendidikan sains dan teknologi dapat kita perhatikan masalah-masalah yang menjadi fokus penelitian dalam dasawarsa-dasawarsa yang akan datang serta bidang-bidang ilmu dan teknologi yang cenderung akan berkembang cepat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi internasional mempunyai dampak yang besar pada perkembangan IPTEK nasional, sedangkan kecenderungan arah perkembangan IPTEK dunia adalah dalam bidang-bidang sebagai berikut:
  1.  Semikonduktor, mikroelektronik, mikro prosesor, komputer
  2. Informatika
  3. Robotika
  4. IPTEK bahan-bahan (polymeer, keramik, logam-logam langka)
  5. Superkonduktivitas (metalurgi penghantar listrik)
  6. Teknologi ruang angkasa (proses-proses kimia/hayati dalam ruang tanpa robot, meteorologi, seismologi)
  7. Telekomunikasi
  8. Bioteknologi dan kerekayasaan genetika (dalam bidang kedokteran, pertanian, industri)
  9. Teknologi membran (ultrafiltrasi dan osmosis untuk desalinasi prosesing air limbah, pemurnian bahan)
  10. Energi alternatif (angin, surya, biomassa, selvoltaik)
  11. Kelautan (pertambangan laut, dan energi pasang surut: OTEC dan sebagainya)
IPTEK di Indonesia dikembangkan untuk :
  1. Mengenal lebih dekat mendalam dan meningkatkan nilai tambah sumber-sumber daya alam dan pemanfaatannya dengan pengelolaan yang memperhatikan kelestarian dan lingkungannya.
  2. Menunjang industrialisasi yang mampu menghasilkan produk yang bermutu dan dapat memenuhi kebutuhan nasional serta mampu bersaing dipasaran internasional
  3. Meningkatkan mutu dan ketangguhan sektor pertanian
  4. Meningkatkan daya guna investasi teknologi yang telah ada untuk menunjang pembangunan yang berwawasan lingkungan
  5. Menggali ilmu baru dan mengembangkan teknologi baru dalam meningkatkan kemampuan IPTEK pada umumnya.
  6. Peningkatan kesadaran dan ketahanan berbangsa dan bernegara.
Pengembangan dan penerapan IPTEK harus sejauh mungkin memenuhi kriteria ketepatgunaan, yakni :
  1. Segi teknis dapat dilaksanakan
  2. Segi sosial akseptable
  3. Secara ekonomi dapat dipertanggungjawabkan, dan
  4. Secara ekologi tidak menurunkan kualitas hidup
Berdasarkan pertimbangan diatas, beberapa kegiatan IPTEK yang diperkirakan akan mempunyai peranan penting menjelang lepas landas adalah sebagai berikut:
  1. Teknologi pertanian untuk peningkatan kemampuan budidaya dan pengelolaan, dan khususnya teknologi lepas panen dan pengelolaan hasil pertanian diarahkan untuk mengurangi kerugian, meningkatkan mutu dan nilai tambah
  2. Masalah air dan lingkungan, demikian pula masalah kependudukan akan meminta perhatian IPTEK yang lebih besar lagi.
  3. Pengolahan bahan kimia, bahan industri dan energi diarahkan untuk mendayagunakan sumber daya alam yang mencukupi kebutuhan industrialisasi, dan meningkatkan nilai tambah komoditi ekspor
  4. Masalah-masalah kelautan dengan souverenitas perairan di Indonesia (ZEE) meminta masukan IPTEK yang lebih besar dan tinggi mutunya untuk pemanfaatan seoptimal mungkin
  5. Masalah-masalah komunikasi (telekomunikasi, transportasi, dll) akan meminta bukan hanya penggunaan teknologi canggih tetapi pula perawatan dan penguasaannya.
  6. Desain, rekayasa, dan bidang konstruksi diarahkan untuk meningkatkan kemandirian dalam pembangunan fisik serta pembangunan industri
  7. Pengolahan dan penyebarluasan informasi diarahkan untuk memonitor dan mengadakan evaluasi keberhasilan pembangunan. Teknologi informasi tersebut akan diperlukan pula dalam industri jasa, yang mempunyai peranan penting dimasa yang akan datang
  8. Masalah-masalah sosial budaya sehubungan dengan persyaratan bagi pembangunan maupun sebagai dampak-dampak pembangunan perlu penanganan dengan lebih berbobot didalam IPTEK serta konsepsional
  9. Masalah-masalah pengelolaan hankamnas akan memerlukan penanganan dengan bobot IPTEK yang jauh lebih besar.
Untuk mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggungjawabkan. Rumusan 4 (empat) nilai luhur pembangunan Iptek Nasional, yaitu :
1. Accountable, penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, lingkungan, finansial, bahkan dampak politis
2. Visionary, pembangunan Iptek memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi taktis dimasa kini, tidak bersifat sektoral dan tidak hanya memberi implikasi terbatas.
3. Innovative, asal katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yang bermanfaat. Nilai luhur pembangunan Iptek artinya adalah berorientasi pada segala sesuatu yang baru, dan memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inovasi baru dalam upaya inovatif untuk meningkatkan produktifitas.
4. Excellence, keseluruhan tahapan pembangunan Iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik atau berusaha menuju yang terbaik.
Pesatnya kemajuan Iptek memerlukan penguasaan, pemanfaatan, dan kemajuan Iptek untuk memperkuat posisi daya saing Indonesia dalam kehidupan global.
10.   Dampaknya dalam :
A.                 Penyediaan Pangan
11.   Perkembangan IPTEK dalam bidang pangan dimungkinkan karena adanya pendidikan, penelitian dan pengembangan di bidang pertanian terutama dalam peningkatan produktivitas melalui penerapan varitas unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pola tanaman dan pengairan. Namun di sisi lain perkembangan tersebut berdampak fatal, misalkan saja penggunaan pestisida dalam pemberantasan hama ternyata dapat menyebabkan penyakit dalam tubuh manusia.
B.                  Penyediaan Sandang
12.   · Pada awalnya bahan sandang dihasilkan dari serat alam seperti kapas, sutra, woll dan lain-lain
13.   · Perkembangan teknologi matrial polimer menghasilkan berbagai serat sintetis sebagai bahan sandang seperti rayon, polyester, nilon, dakron, tetoron dan sebagainya
14.   · Kulit sintetik juga dapat dibuat dari polimer termoplastik sebagai bahan sepatu, tas dan lain-lain
15.   · Teknologi pewarnaan juga berkembang seperti penggunaan zat azo dan sebagainya.
C.                  Penyediaan Papan
16.   · Teknologi papan bersangkut paut dengan penyediaan lahan dan bidang perencanaan seperti city planning, kota satelit, kawasan pemukiman dan sebagainya yang berkaitan dengan perkembangan penduduk
17.   · Awalnya bahan pokok untuk papan adalah kayu selanjutnya dikembangkan teknologi matrial untuk mengatasi kekurangan kayu
18.   · Untuk mengatasi kekurangan akan lahan dikembangkan teknologi gedung bertingkat, pembentukan pulau-pulau baru, bahkan tidak menutup kemungkinan pemukiman ruang angkasa.
D.                 Peningkatan Kesehatan
5.       · Perkembangan Imu Kedeokteran seperti : ilmu badah dan lain-lain
6.       · Penemuan alat-alat kedokteran seperti : stetoskup, USG, dan lain-lain
7.       · Penemuan obat-obatan seperti anti biotik, vaksin dan lain-lain
8.       · Penemuan radio aktif untuk mendeteksi penyakit secara tepat seperti tumor dan lain-lain
9.       · Penelitian tentang kuman-kuman penyakit dan lain-lain.
E.                  Penyediaan Energi
12.   · Kebutuhan akan energi
13.   · Sumber-sumber energi
14.   · Sumber energi konvensional tak dapat diperbaharui
15.   · Sumber energi pengganti yang tak habis pakai
16.  · Konversi energi dari satu bentuk kebentuk yang lain.
Pendapat Saya:
Menurut saya kemajuan pemabnagunan nasional terhadap IPTEK sangat lah berkaitan. Karena dinegara maju tentu didukung dengan masyarakat yang cerdas. Karena dengan didukungnya oleh masyarakat-masyarakat cerdas perkembangan teknologi sangat pesat karena masyarakat cerdas bisa dengan mudah menciptakan teknologi-teknologi canggih yang dapat membantu kinerja orang lain. Dimulai masyarakat perdesaan maupun masyarakat perkotaan. Majunya suatu teknologi, tentu saja dapat mempercepat kinerja yang ada, dengan cepatnya proses kinerja, maka bisa lebih memajukan suatu negara. Dengan majunya suatu negara maka pembangunan nasional pun bisa cepat teratasi, dengan dukungan dari negara luar pembangunan nasional pun bisa dengan mudah mencapai keberhasilan.   
Referensi:




Senin, 13 Januari 2014

HUBUNGAN DAN PERBEDAAN MASYARAKAT PERKOTAAN DENGAN MASYARAKAT PEDESAAN


 

*Warsyan Salsabil
*29113233
*1KB08


PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebagai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
  1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
  2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
  3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
  4. Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
-          konflik
-          kontraversi
-          kompetisi
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
  1. kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
  2. orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
  3. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
  4. pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
  5. kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
  6. interaksi yang terjadi lebih banyak berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi
  7. pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
  8. perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
(*) PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
  1. Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnya didaerah desa. Penduduk yang tinggal didesa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
  2. Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
  3. Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
  4. Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota, kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu sendiri.
  5. Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dengan macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
  6. Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yang tinggi di dalam Diferensiasi Sosial.
  7. Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan kota:
  • pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.
  • pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
  • masyarakat perdesaan cenderung pada kelas tengah.
  • ketentuan kasta dan contoh perilaku.
Mobilitas Sosial.
Mobilitas berkaitan dengan perpindahan yang disebabkan oleh pendidikan kota yg heterogen dan terkonsentrasi nya kelembagaan-kelembagaan.
  • banyak penduduk yg pindah kamar atau rumah
  • waktu yg tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per-satuan
  • berpergian setiap hari di dalam atau di luar kota
  • waktu luang di kota lebih sedikit dibandingkan di daerah perdesaan Interaksi Sosial.
  • masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya
  • dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif
Pengawasan Sosial
Di kota pengawasan lebih bersifat formal, pribadi dan peraturan lebih menyangkut masalah pelanggaran
Pola Kepemimpinan
Menentukan kepemimpinan di daerah perdesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi dari individu dibandingkan dengan kota
Standar Kehidupan
Di kota tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan tersebut, di desa tidak demikian
Kesetiakawanan Sosial
Kesetiakawanan sosial pada masyarakat perdesaan dan perkotaan banyak ditentukan oleh masing-masing faktor yang berbeda
Nilai dan Sistem Nilai
Nilai dan sistem nilai di desa dengan di kota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara dan norma yang berlaku

(*) Hubungan desa dan kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
Pendapat Saya:
Masyarakat perkotaan dan pedesaan itu tidak bisa terpisahkan satu sama lain, karena hubungan masyarakat perkotaan dengan pedesaan sangat erat. Walaupun memiliki banyal perbedaan tetapi masyarakat perkotaan sangat membutuhkan masyarakat pedesaan, karena masyarakat perkotaan sangat membutuhkan bahan-bahan pangan yang banyak terdapat dipedesaan. Begitu juga sebaliknya masyarakat pedesaan juga sangat membutuhkan masyarakat perkotaan, karena masyarakat pedesaan membutuhkan konsumen ataupun materi yang didapat dari masyarakat perkotaan dari penjualan bahan pangan. Selain itu masyarakat kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang dibutuhkan masyarakat pedesaan.
            Namun dari segi kekeluargaan, masyarakat pedesaan lah yang sangat menonjol. Ini dikarenakan kehidupan dipedesaan didasari kekeluargaan yang sangat baik dan saling membantu satu sama lain tanpa mengharap imbalan. Sedangkan masyarakat perkotaan lebih sedikit yang mendasari kehidupan kekeluargaan dikarenakan rutinitas yang padat serta sikap acuh tak acuh satu sama lain. Yang menyebabkan kurangnya sikap kekeluargaan pada masyarakat perkotaan adalah banyaknya penduduk yang memiliki perbedaan yakni perbedaan sikap, bahasa, dan rutinitas sehari-hari sehingga waktu untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitar sedikit dan juga dikarenakan diperkotaan banyak penduduk yang merantau untuk mengadu nasib sehingga menyebabkan kepadatan penduduk diperkotaan.

Referensi: