Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sebuah aplikasi
untuk file foto yang bernama Photomatix Pro 4.2.6 (64 bit). Selain versi 4.2.6,
Photomatix sudah memiliki versi terbaru yaitu versi 5.0.1. Fungsi dari kedua
aplikasi tersebut sama.
Berikut tampilan dari Photomatix Pro 5.0.1
Aplikasi ini berfungsi untuk membuat foto HDR (High Dynamic
Range). Untuk membuat foto HDR kita harus menggunakan 3 foto dengan latar yang
sama namun pencahayaan yang berbeda. Masing-masing dari ketiga foto tersebut
harus memiliki cahaya yang sedang, cahaya yang gelap, dan juga cahaya yang
terang. Untuk membuat 3 foto yang berbeda pencahayaannya, kita bisa mensetting
kamera kita dengan mode auto bracketing 3.0. Maka aplikasi ini dengan otomatis mengkombinasi
ketiga foto tersebut menjadi foto HDR. Berikut adalah langkah-langkah membuat
foto HDR.
Pertama
kita buka terlebih dahulu aplikasi Photomatix, maka akan muncul tampilan
seperti berikut ini.
Kemudian kita klik Load Bracketed Photos pada bagian workflow
shortcut. Setelah itu kita akan dimintai untuk memasukan 3 foto yang telah
diambil. Masukan 3 foto yang sudah diambil dengan pencahayaan yang berbeda.
Setelah itu kita klik OK.
Setelah itu akan muncul kotak dialog Preprocessing Options.
Pada kotak dialog tersebut kita centang option Remove Ghost lalu kita pilih
detection High, setelah itu klik OK. Maka apliakasi akan mengkombinasi
otomatis.
Dibawah adalah tampilan ketiga foto setelah dikombinasikan.

Sudah terlihat bukan tampilan HDR nya? Langkah selanjutnya
adalah memilih template yang kita inginkan dengan cara memilih Tone
Mapping/Fusion.
Dan
berikut tampilan untuk memilih template. Untuk memilih template kita hanya
menscroll pada bagian presets atau bisa mengklik panah keatas dan kebawah.
Disini saya memilih template soft dikarenakan hasil foto
terlihat natural. Pada kotak dialog adjustments terdapat setingan-setingan yang
berfungsi untuk mengubah strength atau ketajaman pada foto, color saturation atau ketajaman pada warna,
luminosity atau pencahayaan latar belakang, dan juga detail contrast serta
lighting adjusments. Selain itu masih banyak setingan lainnya seperti smooth
highlights, white point, black point, gamma, temperature, micro smoothing,
saturation highlight, saturation shadows, shadows smoothness dan shadow
clipping. Kita bisa setting sesuai dengan yang kita inginkan. Jika sudah
selesai, maka kita klik process untuk kelangkah berikutnya, yaitu langkah
finishing touch.
Gambar dibawah ini merupakan langkah Finishing Touch. Submenu
Finishing Touch terdapat pada menu utilities. Pada kotak dialog finishing touch
terdapat tab contrast, color, dan sharpening
Pada tab contrast kita bisa mengatur tingkatan-tingkatan
dari highlights, lights, darks, dan shadow. Pilih sesuai selera yang kita suka
dan juga tema dari foto yang kita masukan.
Pada tab color kita bisa mengatur kombinasi warna-warna yang
terdapat pada foto tersebut. Kita bisa mengurangi kadar warna tersebut ataupun
kita bisa menambah kadar warna yang terdapat pada foto tersebut, kita sesuaikan
lagi ke selera masing-masing dan tema dari foto tersebut
.
Tab terakhir merupakan tab sharpening. Pada tab ini saya
memilih template yang sudah disediakan oleh Photomatix Pro, yaitu saya memilih
medium sharpening. Jika kita kurang suka dengan template yang sudah disediakan,
maka kita bisa mengatur sendiri atau mengcustom sharpening itu sendiri dengan
mengubah kadar amount, radius, dan treshold.
Setelah selesai mengatur semuanya, maka langkah terakhir
adalah menyimpan foto difolder yang kita inginkan masing-masing.
Pada menu file, Photomatix Pro menyediakan load bracketed
photos yaitu untuk memasukan foto, seperti new pada microsoft word. Selanjutnya
terdapat submenu open untuk membuka foto yang telah kita simpan, kemudian ada
submenu close dan juga close all. Untuk submenu penyimpanan, Photomatix Pro
menyediakan save image, save as, dan save setting. Exit merupakan submenu
terakhir pada menu file
Pada menu process terdapat submenu Tone Mapping dan juga
Undo Tone Mapping. Pada submenu Tone Mapping adalah sebuah fungsi untuk memulai
sebuah pengeditan, sedangkan Undo Tone Mapping merupakan sebuah fungsi untuk
membatalkan efek yang kita gunakan. Photomatix Pro juga menyediakan shortcut
CTRL+T untuk Tone Mapping dan CTRL+Z untuk Undo Tone Mapping.
Untuk menu Automate Photomatix menyediakan Batch Processing
dan juga Batch single file. Namun mohon maaf saya tidak mengerti mengenai
fungsi dari Batch Processing dan Batch Single file. Selain dimenu automate,
batch processing dan batch single file juga disediakan di workflow shortcut.
Berikut tampilan dari batch processing dan batch single file.
Selanjutnya menu Utilities, terdapat submenu crop, resize,
finishing touch, rotate, reduce chromatic aberration, reduce noise, dan unwrap
mirror ball. Untuk memotong gambar, terlebih dahulu kita memblok gambar yang
akan kita crop dengan cara menekan CTRL pada keyboard dan sambil didrag
menggunakan mouse.
Jika sudah, maka kita klik crop pada menu utilities.
Dan hasilnya seperti berikut ini.
Dibawah ini merupakan tampilan dari submenu resize.
Pada bagian ini, Photomatix menyediakan submenu resize yang
berfungsi untuk mengubah gambar yang kita miliki, bisa kita tambah menjadi
lebih besar ataupun bisa kita kurangkan menjadi lebih besar. Kita bisa ubah
ukuran dengan cara mengubah resolusi dari width dan height. Jika sudah kita
klik OK.
Photomatix juga menyediakan menu Rotate, kita bisa memutarkan gambar yang kita
inginkan searah dengan jarum jam ataupun berlawanan dari arah jarum jam.
Gambar diatas merupakan proses apabila kita mengklik
submenu reduce chromatic aberration,
yang berfungsi untuk menghilangkan noda chrome yang mengurangi keindahan dari
foto kita.
Selain itu Photomatix juga menyediakan submenu reduce noise yang
berfungsi untuk menghilangkan noise pada foto kita, dan bisa menambah nilai
keindahan pada foto yang kita ambil.
Pada menu view, Photomatix menyediakan zoom in, zoom out,
default size, full size, adjust HDR view, show HDR viewer, view preset thumbnails,
toggle preset thumbnails operation, embedded settings, image properties, HDR
histogram, 8-bit histograms, compare histograms, preference, dan pengaturan
unutk menampilkan workflow shortcut atau tidak.
Diatas merupakan tampilan dari embedded settings, selain
terdapat pada menu view, Photomatix juga menyediakannya pada workflow shortcut
yaitu view settings. Pada view setting atau embedded settings, terdapat exif
dari foto yang telah kita edit, exif merupakan data-data dari foto, disini
menunjukan besaran-besaran dari efek yang kita gunakan pada saat pengeditan.
Tampilan diatas merupakan tampilan dari 8-bit histograms
yang terdapat pada menu view. Tampilan diatas menunjukan besaran dari warna-warna
dasar yang terdapat pada foto kita dan disajikan dengan kurva.
Jika kita mengalami kesulitan pada saat pengeditan,
Photomatix juga menyediakan menu Help yang dapat membantu kita memecahkan
masalah yang kita alami.
Selain itu, Photomatix menyediakan tutorial yang terdapat
pada workflow shortcut atau dimenu Help. Tutorial dapat membantu bagi pengguna
baru yang ingin menggunakan Photomatix sekaligus menerangkan fungsi dari
aplikasi Photomatix itu sendiri. Tinggal mengikuti langkah-langkahnya, maka
kita bisa memahami dan nantinya bisa menggunakan aplikasi Photomatix untuk
memperindah foto yang kita ambil sebelumnya.
Sekian penjelasan saya mengenai aplikasi Photomatix Pro
4.2.6. Apabila terdapat kesalahan mohon dimaafkan, silahkan apabila ingin
menyampaikan kritik dan saran, karena kritik dan saran dari Anda dapat membuat
saya menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Terima Kasih.